Kamis, 28 Juli 2011

CARA MENGURANGI DAMPAK PERRCERAIAN TERHADAP ANAK


Perceraian pasti sangat berdampak pada anak. Bagaimanapun kesepakatan orang tua pasca berpisah, perasaan anak tentu terpengaruh. Menjadi grogi, cemas, kesepian, sedih dan marah. Si anak pun mengetahui orang tuanya sedih dan menahan perasaan negatif itu didalam dirinya.
Anak kerap merasa bahwa dirinya yang menjadi penyebab orang tuanya berpisah. Hingga anak sering mempunyai pandangan yang tak realistis. Yakni bila diri mereka berbuat baik dan tak nakal, orang tuanya tak akan berpisah.

Menurut situs divorceinfo, orang tua harus  pandai- pandai membuat perceraian tak begitu berdampak pada anak-anak mereka. Caranya yang pertama adalah anak-anak harus benar-benar diberi tahu soal perceraian secara terus terang. Jangan pernah mencoba berdalih karena anak kecil bisa merasakan konflik atau ketidakbahagiaan dirumah. Mereka butuh diyakinkan dan jawaban yang jujur atas masalah tersebut. Sebab mereka bingung dan bertanya-tanya “ Nanti aku tinggal dimana?” atau pertanyaan yang lebih besar misalnya “ Bukankah seharusnya orang-orang mencintai selamanya?”

Beberapa langkah lanjutan yang sangat penting dilakukan adalah sediakan waktu khusus bersama buah hati. Berikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya mengenai situasi yang timbul dirumah. Tetap jaga rutinitas yang ada juga hindarkan berkonflik didepan anak.

Jangan pernah berfikir untuk menyandarkan emosi dan mengharapkan dukungan dari anak. Mereka tak seharusnya menjadi pendukung, atau yang menenangkan secara emosional kepada orang tua.

Mengajak anak membaca buku atau menonton film tentang perceraian yang baik bisa membantu mereka memahami apa yang terjadi. Satu hal lagi, jangan pernah menjelekkan atau mengatakan sesuatu yang negatif tentang mantan suami anda, sebab anak-anak belum seharusnya memilih sisi.

Saat memiliki waktu berbagi dengan anak jangan pernah menggali informasi tentang mantan suami dari mereka, karena anak bukanlah mata-mata. Ada juga efek lain jika hal tersebut tetap anda lakukan. Ketertarikan anda untuk mengetahui tentang mantan suami bisa disalahtafsirkan oleh si anak sebagai harapan terjadinya rekonsiliasi.

Yang perlu diwaspadai, jika perpisahan orang tua ini sampai mengubah perilaku anak. Bila mereka mulai mimpi buruk, sering mengompol atau melakukan tindakan-tindakan tak lazim di sekolah, itu bisa jadi merupakan tanda anak mengalami kecemasan dan konflik batin.

Jika hal ini terjadi, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional / psikiater. Yang penting, apapun kesepakatan perceraian, anak-anak tetap harus diberi dukungan, informasi dan keyakinan. Maka mereka akan bisa tumbuh dan beradaptasi dengan situasi ini.


ARATIKEL TERKAIT :

  1. Bagaimana Menghadapi Perceraian secara cerdas
  2. Co Parenting, solusi asuh anak pasca cerai
  3. Vaginoplasty / operasi keperawanan
  4. Jangan pernah berhenti memohon untuk dicintai